Pelatih Tottenham, Jose Mourinho, akui mulai kerap menimbang nama perusahaan

Pelatih Tottenham, Jose Mourinho, akui mulai kerap menimbang nama perusahaan tiap ucapannya. Karena dia berasa jika tindakan yang diberi padanya berlainan dari pelatih-pelatih Premier League yang lain.


Mourinho memang dikenali sebagai salah https://patendo.com/nama-perusahaan/ nama perusahaan satunya figur di dunia sepak bola yang cukup kerap ada di halaman muka media massa. Karena, ucapannya seringkali munculkan pro-kontra dan sinetron di dunia sepak bola.


Yang terkini ialah saat dianya mendatangi pertemuan jurnalis nama perusahaan menjelang pertandingan menantang Fulham. Pria berkebangsaan Portugal itu tuntut Scott Parker sebagai pelatih the Cottagers untuk mempersiapkan keinginan maaf.



Mourinho memandang Parker sudah melemparkan opini nama perusahaan yang terlalu berlebih masalah agenda Premier League. Dia mengatakan jika Parker harus mohon maaf jika Fulham dapat bermain dengan tim terbaik saat hadapi Tottenham.


Telah Makin Tenang

Mourinho sendiri kelihatannya telah capek jadi fokus perhatian orang sebab ucapannya. Terakhir, dia mulai berasa tenang dan akui dapat jaga lisannya, baik dalam atau luar lapangan.


"Saya rasakan evolusi jika makin saya tenang, makin saya dapat membaca permainan. Dan saya jadi lebih suka sebab orang kepercayaan saya, kadang, memerhatikan dari tepi lapangan untuk berbicara dan saya masih ada di status spesial," katanya, diambil dari Metro.


"Saya berasa jika saya harus mengganti sikap, yang di mana saya benar-benar suka dengan itu. Itu ialah permasalahan individual. Saya tidak dapat bicara masalah seseorang," lanjut figur yang sempat juga latih Manchester United itu.


Diberlakukan Tidak Adil

Mourinho berasa jika khalayak sudah berperangai tidak adil padanya. Tiap gerak-geriknya sering jadi fokus perhatian, sesaat tingkah pelatih yang lain tidak digubris oleh mereka.


"Saat saya berlaku jelek, saya memikul mengakibatkan. Dan saya memikul mengakibatkan dalam dua langkah: satu saat saya melihat tv di ruangan tukar dan rugi yang lain ialah denda sejumlah besar," sambungnya.


"Saya berasa jika, untuk sebagian orang yang lain, hal yang sama tidak ada. Tetapi, jika wasit dan petugas ke-4 berada di sana untuk lakukan kerjanya, saya mengharap mereka betul-betul melakukan dan berlagak sama seperti yang semestinya," ujarnya.



Kemenangan mutlak 4-0 atas SPAL pada Kamis (28/1/2021) barusan membuat Juventus dapat mengambil langkah ke set semi-final Coppa Italia. Di set itu, mereka akan berjumpa Inter Milan yang disebut pesaing bebuyutannya.


Juventus menunjukkan jika taji mereka tidak menyusut walau Andrea Pirlo sebagai pelatih merotasi team terbaik. Keran gol club berjulukan Bianconeri itu dibuka melalui eksekusi penalti yang dilaksanakan Alvaro Morata.


Lulusan team U23, Gianluca Frabotta, membuat Juventus unggul 2-0 di set pertama. Dejan Kulusevski dan Federico Chiesa membuat SPAL makin menanggung derita dengan 2 golnya yang terbentuk pada set ke-2 .


Karena ini, Juventus memiliki hak meluncur ke set semi-final. Si juara bertahan Serie A itu akan disandingkan dengan Inter Milan dalam tanding dua leg, di yang mana pertama akan dilaksanakan pada minggu kedepan.


Pengin Meluncur Sepanjang Kemungkinan

Juventus sempat berjumpa Inter Milan minggu kemarin. Mereka bawa pulang masa lalu jelek dari Giuseppe Meazza, di mana mereka roboh dengan score 0-2 oleh gol dari Arturto Vidal dan Nicolo Barella.


Terang, mimpi jelek itu masih terekam terang di pikiran beberapa orang terhitung penggemar Juventus. Walau begitu, Chiesa pastikan jika Bianconeri siap untuk membenahi kekeliruannya untuk piala Coppa Italia.



Kami benar-benar perduli dengan Coppa Italia dan pengin meluncur sepanjang kemungkinan di tiap persaingan," membuka bekas pemain Fiorentina itu saat bicara dengan RAI Sport selesai pertandingan.


"Kami pengin memenangi kejuaraan ini, tetapi pertama kali kami harus konsentrasi ke pertandingan Serie A menantang Sampdoria akhir minggu ini, lalu kami akan jalani pertandingan semi-final menantang Inter," sambungnya.

Komentar